Thursday, January 12, 2012

Antara SMS dan Sosial Media

Memang, fungsi dua hal diatas sama-sama untuk komunikasi. Tetapi, semakin kesini, ada perbedaan fungsi yang sangat mendasar yang saya rasakan. Saya tidak tahu, apakah dalam hal ini hanya saya pribadi, atau khalayak umum juga sama, merasakan apa yang saya rasakan.
Dulu, sebelum ada Facebook atau twitter, inbox saya beragam. Ada yang dari keluarga, teman dekat, ataupun sekedar teman yang “say hello” basa-basi. Sekarang? Inbox saya hanya berisi teman-teman kuliah yang nitip bangku, tanya ruangan, atau tanya tugas, dan hal-hal perkuliahan lainnya. Ada juga SMS dari teman-teman kosan yang tanya “Lagi dimana?”, “Pulang ke kosan jam berapa?” atau “Eh bukain pintu depan dong, aku lupa nggak bawa kunci.” Selain itu? Yah, ada dari teman dekat, baik teman SMA dulu, atau teman dekat waktu kuliah. Tetapi itu yang benar-benar dekat, dan berhubungan secara intens dengan saya. Lalu? Yah, ada SMS Mama, atau adik-adik sekali waktu. Atauuu, sekalipun ada teman-teman SMA (yang tidak berdomisili di Malang), sesekali SMS kalo memang pas ada di Malang dan janjian untuk ketemu, atau untuk sesuatu yang urgent banget, misal SMS jarkom ada siapa yang meninggal atau berita-berita genting lainnya. Em, dan rasanya keadaan sentbox saya juga tidak jauh berbeda dari inbox hehe.

Selebihnya? Ya, saya merasa nyaman berhubungan dan menjalin komunikasi dengan teman-teman lama, sepupu-sepupu jauh, atau orang-orang yang baru saya kenal di sosial media seperti Facebook atau Twitter. Sepertinya, SMS sudah menjadi cara berkomunikasi yang private dan mahal. SMS menjadi area private saya dan secara tiba-tiba saya merasa tidak nyaman kalo hanya di SMS untuk sekedar “say hello”. Mungkin, untuk “say hello” atau bertanya kabar dan serentetan acara basa-basi lainnya, lebih baik dilakukan di sosial media saja.
Apa hal ini juga dirasakan semua orang? Atau saya saya yang memang cenderung malas berbasa-basi? Bagaimana dengan BBM (Blackberry Messenger) yang katanya menyambung silaturahmi dengan teman-teman lama yang jauh (tapi menjauhkan teman-teman sekitar yang non user BB, hehe) ? Yah mungkin kita yang harus bisa beradaptasi dengan cepatnya teknologi. Dan memang mungkin SMS sudah beralih posisi jadi area yang sangat private buat saya.

Mengatasi problema di atas, mungkin memang dibutuhkan provider internet yang menyediakan tarif murah untuk tetap menjangkau teman-teman saya di sosial media. Setelah searching dan membandingkan berbagai macam provider telekomunikasi di Indonesia, saya memilih untuk menggunakan Axis di modem saya. Ternyata hasil penemuan saya ini juga di-amin-i teman-teman sekelas, Axis terbukti ampuh menjadi penawar dahaga berinternet dengan koneksi yang memuaskan. Selain itu, mungkin untuk mengatasi problema SMS yang bersifat sangat private ini, para provider penyedia layanan internet tidak hanya menawarkan layanan dengan kualitas yang baik, tetapi juga diiringi dengan harga yang terjangkau, sehingga semua rakyat Indonesia mampu menjangkau internet sebagai sarana untuk menjalin komunikasi, menggantikan fungsi SMS. Terimakasih Axis!




1 comment: